Minggu, 28 Februari 2016
0 komentar

Keadilan dan Kasih Allah

10.54

Menyadari bahwa diri berdosa adalah langkah awal untuk bertobat dan adanya kebutuhan akan sang Penyelamat (SAVIOR).
 Refleksi singkat di Minggu, 28 Februari 2016
Membaca Kejadian 3 membuat hati pilu. Kenapa?
Di dalam kejadian 1 aku melihat kebesaran Tuhan dan kuasaNya menciptakan langit dan bumi. Di dalam pikiranku, bumi begitu indah, hijau dan penuh kedamaian. Semua hidup seturut rencanaNya. Allah di dalam "proses penciptaan", menunjukkan betapa detailnya Ia menciptakan ciptaanNya. Hingga Ia sendiri membentuk manusia seturut gambar dan rupaNya dari debu dan tanah, lalu menghembuskan napas hidup ke hidung manusia.
Di dalam kejadian 2, aku melihat bagaimana Allah melihat kebutuhan manusia. "Tidak baik manusia hidup seorang diri saja". Allah tidak hanya menyadari kebutuhan ciptaanNya, Ia menyediakan. Ia membiarkan Adam mencari penolong yang sepadan dengan ia, tetapi tidak menemukannya diantara hewan yang ada disana. Kemudian, Allah menciptakan perempuan dari tulang rusuk Adam.
Puisi 1 yang paling indah:
"Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki".
Indah banget bagaimana Adam memuji sosok yang menjadi penolong dalam hidupNya. Aku melihat bagaimana tujuan pernikahan kristen sudah ditetapkan disini. Ketika Tuhan telah memberikan mandat budaya kepada Adam (manusia pertama), kemudian Ia membutuhkan penolong untuk memenuhi misi Allah.
PRIA dan WANITA bersama hidup untuk menjalankan misi Allah. 
Allah sudah sangat jelas dengan "KESAMAAN" ini.
Ada seseorang mengatakan,
"keberagaman yang disamakan akan membuat miskin makna, tetapi kesamaan diberagamkan akan menghilangkan identitas"
Saya percaya, kita diciptakan sama dengan kodrat pria dan wanita untuk hidup bersama. Stop LGBT! Bertobat dan kembalilah kepada awal rencana Tuhan menciptakanmu. Dia menunggumu!

"where are you?" Kejadian 3:9b
Let's read it slowly with a calm heart.
Ini yang membuat hatiku pilu. Aku membayangkan diriku yang selama ini sudah banyak melakukan dosa, menjauhkan diri dari Allah, tetapi Tuhan dengan lembut bilang, "where are you?"
It breaks my heart and convince me how sinful I am.

Manusia melanggar perintah Allah dengan memakan buah pohon pengetahuan dari yang baik dan yang jahat. Pohon itu menjadi simbol bahwa Allah yang memiliki kuasa untuk menentukan yang baik dan tidak bagi manusia. Tetapi, manusia ingin menjadi Allah (kesombongan- dosa pertama), akibat dosa ini, manusia menjadi malu di hadapan Allah, saling menyalahkan dan hidup dalam ketakutan.
Allah penuh kasih dan adil
Di PB, kasih dan keadilan Allah bertemu di Salib. Tetapi di PL, itu terlihat jelas ketika Allah mengusir manusia dari taman Eden. Tuhan sudah menghukum manusia yang telah jatuh ke dalam dosa. Hawa menjadi susah payah dan kesakitan saat melahirkan (ay.16). Adam susah payah dalam mencari makanan (ay.17-18). Allah menunjukkan keadilannya.
Tetapi, Allah juga menunjukkan kasihNya dengan mengusir manusia dari taman Eden. Allah itu kudus, tidak dapat berhubungan dengan dosa. It implies ketika manusia berdosa, manusia tidak dapat bertahan di hadapan Allah.
Di dalam taman Eden, ada pohon kehidupan yang jika manusia memakannya manusia akan hidup selamanya. Nah, Allah tidak mau manusia hidup selamanya dalam dosa.  Makanya Allah mengusir manusia dari taman Eden dan menjaga pohon kehidupan agar tidak dimakan manusia.
Mungkin ketika kita membaca ayat 23 ini kita melihat Allah itu jahat dan kejam. Tetapi, itu adalah wujud dari kasih Allah. Ia tidak ingin manusia menjadi hidup selamanya di dalam dosa. Tetapi, dengan kematian di dalam Yesus Kristus, manusia akan kembali kepada Tuhan Allah.
Next
This is the most recent post.
Posting Lama

0 komentar:

Posting Komentar

Hesty Sihotang. Diberdayakan oleh Blogger.
 
Toggle Footer
Top