Saat ku meyakinkan yang lain .
Aku bak ilmuwan
Tengah menyorakkan teori klasik-nya . .
"Sahabat itu ga' perlu status . .
"Sahabat itu tempat dimana kamu bisa ngelakuin apapun . .
"Sahabat itu . .
"Sahabat itu . . "
Aku tidak tahu siapa yang ku pikirkan saat itu .
Aku hanya terbayang satu nama "Putri"
Aku tahu arti nyaman itu apa .
Aku tahu bercerita tanpa tahu arah itu bagaimana
Aku tahu tertawa tiada henti itu seperti apa..
Tapi aku mulai LUPA . .
Aku berada dalam lingkungan baru .
Dan aku kehilangan . .
Bapakku selalu berpesan sebelumku pergi .
"harus pintar berteman ya. berteman sebanyak-banyaknya.."
Aku terlalu cepat mengiyakan .
Meskipun aku tahu aku siapa .
Aku mencoba berganti rupa.
Menjadi orang yang "berusaha ramah, berusaha tidak cuek, berusaha tidak pendiam.."
Terkadang garing.. "teman.."
Aku sendirian .
Ketika aku mencoba berteman.
Aku merasakan indahnya kebersamaan.
Meskipun terkadang apa yang kulakukan harus melawan diriku sendiri..
Aku berusaha..
Aku mencoba dekat dengan beberapa orang .
"Ka Sry..."
Namun keegoisanku yang memaksanya untuk memahami ketidakberanian ku untuk mengatakan apa yang kuinginkan dan bersembunyi dibalik kata-kata "aku tidak mau, kakak aja.." dan terus memaksa,,,
Sebenarnya, artinya..
"Ka, gimana kalau kita berdua aja yang nyanyi..."
Tapi aku tidak se-berani itu. .
Hingga akhirnya aku mengecewakan .
Aku tidak berani meminta maaf.
Aku tidak punya hati yang besar. .
Atau bahkan aku tidak berterimakasih atas usahanya malam itu . .
MAAFKAN AKU, kak . .
Aku tidak bermaksud menjauhi mu .
Hanya saja aku takut . .
Aku kembali mengecewakan .
Aku lupa .
Aku tidak bisa menyamakan semua orang. .
Mega. .
Aku mengecewakannya .
Aku membuatnya marah dengan sikapku..
Aku menarik rambutnya .
Aku duga itu bercanda.
.
.
.
Maafkan aku, Mega.
Padahal aku baru memutuskan untuk mengundangmu menjadi sahabatku .
Tetapi aku mengecewakan. .
Aku berlebihan. .
Tetapi terima kasih .
Mengajarkan aku plegmatisme mu itu. .
Aku sudah mulai belajar tertawa lepas, merasakan kehangatan . .
Namun, kebodohanku yang tidak mengerti seperti apa itu mengasihi,,
Tadi juga aku marah kepada Asri
Aku tidak bisa mengendalikan emosiku. .
Sebenarnya aku tadi ketakutan.
Aku tahu kau bercanda .
Tapi tadi aku takut.
Dan aku benar-benar kecewa sama diriku .
Dengan air mata ku tulis ini . .
Bukan untuk memperlihatkan melankolisku .
Namun, aku benar-benar takut untuk bersahabat ...
Aku tidak pantas .
Aku hanya bisa mengecewakan
Aku tidak mengerti arti berteman .
Ajarkan aku .
Ajarkan aku mengasihi, Tuhan.
Ajarkan aku bersahabat.
Seperti Engkau yang telah menerimaku sebagai sahabat-Mu
Ajarkan Aku . .
Untuk melihat diriku sebagai image of You. .
So I can treat myself as worthy as You do .
Lord, my Savior,
This is my prayer to You.
Help me become Your servant .
Help me to show Your love to others.
Help me not to be a selfish girl .
Help me become kinder.
Help me to be wish .
Help me to be a woman of God. .
Karawaci,
18 April 2013
21.17 Wib
0 komentar:
Posting Komentar